26 February 2008

Sejarah Baru

Hingga saat kita terakhir kali berbicara dengan seseorang, seseorang itu bukanlah seseorang seperti yang kita kita kenal. Karena seseorang akan terus berubah sesuai dengan kita ketika kita berinteraksi dengannya.


Kamu memang selalu saja kubiarkan mendekatiku. Bahkan ketika kamu sendiri tidak mendekatiku aku yang akan membuatmu semakin dekat denganku. Secara sadar memang aku tau kalau hubungan yang lebih dari seorang kawan diantara kita sudah berakhir, sudah berakhir jauh sebelum hari ini, bertahun-tahun yang lalu, tapi secara tidak sadar aku selalu mendekatkan hatiku padamu, mendekatkan pikiran-pikiranku padamu, membuatmu [kamu yang ada dalam bayanganku] semakin dekat denganku. Bahkan ketika aku tau itu menyakitkan aku tetap saja melakukannya.
Secara sadar ataupun tidak, semakin kamu dekat denganku, dengan hatiku, akan menjadi amat sangat menyakitkanku ketika aku melihat kenyataan bahwa kamu meniggalkanku, amat sangat jauh dariku.
Semakin aku membuatmu dekat denganku, dengan hatiku, aku semakin membuat diriku melewatkan berbagai kesempatan bagi diriku sendiri. Kesempatan yang sebenarnya telah banyak menghampiriku. Aku tidak mau itu terjadi lagi saat ini.
Maafkan aku. Maafkan aku selama ini, telah memakasamu untuk terus berada dekat dengaku. Saat ini aku sudah mendapatkan kesempatanku dan aku tidak ingin kesempatan itu hilang karenamu, hilang karena dirimu yang cuma eksis dalam bayanganku.
Secara sadar ataupun tidak sadar, mulai saat ini, aku tidak lagi membuatmu atau diriku menjadi lebih dekat dari seorang kawan. Kamu ataupun bayanganmu bukan lagi sesuatu yang harus kupertahankan untuk tetap ada didekatku. Ada ataupun tidak adanya dirimu bukanlah menjadi sesuatu yang istimewa bagiku. Kesempatan-kesempatan yang menghampiriku tidak akan kusia-siakan begitu saja hanya kerenamu.
Terima kasih telah mengajariku banyak hal dan mulai saat ini aku akan mulai mengukir sejarah baru, kisah baru. Sejarah dan kisah tanpamu.

Jogja 22:00 25 Februari 08

Labels: ,

18 February 2008

Sekali

Berbuatlah sekali saja
lalu bersiaplah untuk ditinggalkan

Labels:

Jam

JAMbu
JAMilah
JAMbret
JAM tangan
berJAM-JAM
aku menunggumu..!!
Senyum kau datang
Senyum ku hilang

Labels:

14 February 2008

Efek Dramatis

Sebenarnya aku tau apa yang kamu harepin., apa yang membuatmu senang jika aku melakukannya.
Aku tau sebenernya kamu tu gk terlalu suka proses., langsung pada tujuannya., hasilnya.
proses itu hanyalah perjalanan waktu yang amat singkat buatmu dan hasilnyalah yang akan bertahan lama.
Semuanya akan berjalan begitu saja., santai aja., nikmati aja., gk sah dipikirin dalem2., itu mungkin yang kamu lakuin selama ini.

Bukanna aku gk mau mengungkapkan segala hal positif tentangku padamu sehingga selalu saja menunjukkan hal2 negatif., tapi yang aku inginin hanyalah kamu dapat menerimaku dengan segala sifat2 burukku karena aku bukanlah orang yg sempurna.
Disisi lain., yang aku harepin adalah efek dramatis., saat akhirnya kamu dapat menemukan sendiri hal2 positif dari diriku.

Memang semua yang diharepin belum tentu didapetin., seperti harapanku padamu yang tidak kesampaian. Sedih juga seh., tapi gk papa kok.

Kamu pinter., pinter banget malah. Gak mungkin juga orang pinter sepertimu memperhatikan orang sepertiku yang penuh dengan hal2 buruk dan negatif.

Tapi terkadang aku menginginkanmu menjadi orang bodoh.
Orang bodoh yang mau menerima kekurangan2ku.
Orang bodoh yang mau menungguku menyelesaikan kuliah yang masih lama.
Orang bodoh yang mau menungguku menjadi mapan., setidaknya hingga layak untuk menghidupkan asap dapur terus nantinya.
Orang bodoh yang mau memilihku diantara berjuta pria yang sangat jauh lebih baik dariku.

Jadilah orang bodoh sekali saja.....
Kumohon...!!!

Labels:

07 February 2008

Maksimal

Gak tau ni., mi ngomongin apa., cuma mo nulis2 ajah...

"K'lo bisa ngelakuin sesuatu dengan maksimal., kenapa harus memilih melekukannya secara minimal" [PUTRI SWASTIKA]

AKU TAK PERNAH MENGKRITIK ORANG YANG MENCINTAI ORANG YANG SALAH
TAPI AKU YAKIN., ORANG YANG TEPAT ADA DILUAR SANA.

BAGAIMANAPUN JUGA MENYAYANGI SESEORANG ITU AKAN TETAP INDAH RASANYA
DAN AKAN LEBIH INDAH APABILA BERBALAS.

Labels:

05 February 2008

Pilihan Nurani

Sebenarnya kehidupan yang kita jalani saat ini apakah seperi yang kita bayangkan. Bayangan pertama, bayangan yang belum berubah karena apapun itu. Kehidupan saat ini membuat kita menjadi manusia-manusia yang bebas memilih, memilih apapun, baik kenyataan ataupun impian.

Jika yang kita jalani saat ini adalah sama dengan apa yang kita bayangkan dan impikan dulu, kebebasan memilih terletak pada keinginan kita untuk terus menjaga bayangan, mimpi dan sekaligus harapan kita tersebut ataukah merubahnya, merubah menjadi yang lebih baik tentunya walaupun mungkin saja perubahan itu menjadi yang lebih buruk.
Sedangkan jika kenyataan saat ini tidak sama dengan apa yang kita impikan dulu, apakah yang akan kita lakukan? Terus berjuang melawan keadaan dan menjadikan mimpi harapan dan bayangan kita dulu itu menjadi kenyataan, ataukah pasrah pada keadaan karena merasa kehidupan sekarang lebih baik dari mimpi harapan dan bayangan kita dulu atau pasrah karena merasa kalah dengan kenyataan dan terpojokkan waktu dan keadaan, memilih yang pasti-pasti saja dan menerima keadaan saat ini dengan mencoba membesarkan hati serta mengorbankan mimpi, harapan, bayangan dan bahkan diri kita sendiri.

Perubahan pasti terjadi, perubahan yang terjadi disekitar kita tidak dapat dielakkan dan apakah dengan perubahan yang terjadi tersebut kita juga turut berubah mengikuti keadaan? Atau berubah untuk merubah keadaan disekitar kita agar menjadi seideal yang kita inginkan? Ataukah diam saja dan melihat perubahan yang terus terjadi sehingga tertinggal oleh perubahan-perubahan yang terjadi? Itu semua pilihan kita sebagai makhluk hidup yang bernama manusia.
Egois, idealis dan ambisi itu memang kadang kita butuhkan. Setidaknya agar kita tetap mempunyai tujuan untuk diperjuangkan. Kompetisi dalam kehidupan adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan karena kita sebagai manusia adalah homo homini lupus. Harus ada yang mengorbankan atau dikorbankan, mengorbankan orang lain ataupun mengorbankan diri sendiri.

Memilih mengorbankan ataupun dikorbankan adalah suatu hal yang amat berat karena kita akan berbicara tentang hati yang masih memiliki nurani. Hati yang bisa merasakan kebahagiaan, kesedihan, keikhlasan, kebencian, cinta, dendam ataupun segala rasa yang ada. Keberadaan nurani inilah yang menjadikan manusia menjadi manusia, tanpa nurani manusia akan mengalam dehumanisasi, kondisi ketika manusia tidak menjadi manusia secara utuh dan penjagaan nurani ini sangat berat. Suatu hal yang sederhana sebenarnya, tetapi sangat berat untuk dilakukan, penjagaan nurani.
Berapa banyak manusia yang dapat dengan mudahnya memilih mematikan nurani sebelum memilih pilihan-pilihan lain dalam hidupnya dan hanya orang-orang hebat yang akhirnya dapat memilih satu dari berbagai pilihan yang ada dalam hidup dengan menghadirkan nurani. [danoe]



Mickey...
Untuk memilihmu aku harus mengorbankan banyak hal...
Termasuk nyawaku sendiri...!!!

Labels: